
Ranieri baru datang musim panas lalu dan langsung membuat banyak orang karena membuat Leicester bisa ada di puncak klasemen seperti sekarang.
Mereka kini memuncaki Premier League dengan 53 poin, unggul lima angka dari Tottenham Hotspur serta Arsenal serta enam poin dari Manchester city di posisi keempat.
Namun, ada satu sosok yang harusnya mendapat pujian atas penampilan Leicester musim ini. Dia adalah Pearson, eks manajer dipecat pada sesi pramusim lalu usai kasus video seks di Thailand yang melibatkan anaknya, James Pearson, yang saat itu masih pemain Leicester.
Pearson-lah yang membawa Leicester bisa promosi ke Premier League setelah bertahun-tahun lamanya absen, serta berhasil mempertahankan diri musim lalu setelah berada di dasar klasemen sejak awal musim.
"Nigel sangat baik padaku," ujar Mahrez seperti dikutip Soccerway.
"Dia tahu bahwa aku tidak begitu lancar berbahasa Inggris ketika pertama datang ke sini, jadi dia berbicara pelan-pelan kepadaku dan dia coba mengajariku hal-hal yang bagus di sini," sambungnya.
"Awalnya terasa sulit tapi semuanya kini baik-baik saja. Apakah dia pantas mendapat kredit atas pencapaian kami saat ini? Ya, tentu saja."
"Dia membawa seluruh pemain ke dalam tim, mungkin tak semuanya. Bahkan jika kami hanya finis posisi keenam atau ketujuh musim ini, dia pantas mendapatkan pujian karena dia yang membangun tim ini."
"Sayang saja dia kurang beruntung tak bisa bertahan lama," tutupnya.
No comments:
Post a Comment